LEATHER
EGG CASE (L E C)
Created By:
NUR IZZATUL MAULA (7311412034)
FITRI MUNFARIJJAH (7311412037)
MINAZH ZHULUMAATI I.N (7311412042)
MANAJEMEN A 2012
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
I.
LATAR BELAKANG
Banyaknya limbah atau
sampah yang setiap harinya diproduksi masyarakat, menimbulkan dampak negatif
bagi lingkungan yang ada di sekitar mereka termasuk limbah yang berasal dari
telur.Telur adalah makanan yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Telur menghasilkan limbah yang berupa kulit atau cangkang. Cangkang telur keberadaanya
dapatmenyebabkan pencemaran lingkungan karena sulit didegradasi oleh mikrobia
tanah.Cangkang telur menyusun sekitar 10persen dari total berat telur. Cangkang
telur sebagian besar (98,4 persen) terdiri dari bahan keringdan hanya 1,6
persen air. Cengkang telur mengandung 95,1 persen mineral dan 3,3
persenprotein. Produksi telur nasional juga semakin mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun, menurut data dari departemen pertanian produksi telur nasional mencapai
1,2 juta. Sehingga memunculkan peluang usaha kreatif daur ulang limbah yang
dapat mengurangi jumlah limbah yang menumpuk serta memberikan keuntungan yang
cukup besar bagi pelaku usahanya.
Itu berarti semakin
banyak limbah cangkang telur yang dihasilkan dari tahun ke tahun.Tetapi, di
tangan orang-orang yang kreatif dan terampil, kulit telur akan dirubah dan
disulap menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomis tinggi.Banyak orang
pasti menganggap remeh cangkang telur tersebut dan membuangnya begitu saja. Mereka
beranggapan bahwa kulit telur tersebut hanya sekedar limbah dan tidak memiliki
nilai ekonomis sama sekali.
Dengan kreativitas dan
inovasi dari para pelaku usaha, cangkang telur dapat didaur ulang dan dirubah
menjadi produk baru yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.Sehingga
memunculkan peluang usaha kreatif daur ulang limbah yang dapat mengurangi
jumlah limbah yang menumpuk serta memberikan keuntungan yang cukup besar bagi
pelaku usahanya. Misalnya cangkang telur yang biasa itu dapat dijadikan
kerajinan yang unik dan menarik serta memiliki nilai ekonomis tinggi. Cangkang
telur dapat dijadikan sebagai bahan untuk aksesories atau furnitur yang dapat
menambah kaindahan barang tersebut. Kulit telur yang dicat atau diukir menjadi
hiasan, tidak kalah menarik dengan material lainnya.
Dengan banyaknya
produksi telur yang dihasilkan sehingga limbah yang dihasilkan pun akan
meningkat. Hal itu dapat menjadi suatu peluan usaha yang menjanjikan keuntungan
dan keberhasilan. Sejalan dengan itu para pengguna Handphone dimasa sekarang
juga semakin banyak. Para remaja dan orang dewasa sudah beralih tidak lagi
menggunakan handphone untuk komunukasi semata tetapi juga sebagai gadget
penunjang penampilan dan bernilai prestise tinggi. Oleh karena itu banyak produsen
aksesoris hp berlomba – lomba membuat
aksesoris hp yang akan banyak digemari oleh para remaja dan orang dewasa
tersebut. Salah satunya adalah cashing hp atau leather case yang sekarang
banyak diminati oleh para pengguna handphone. Selain sebagai pelindung
handphone kita cashing tersebut juga dapat digunakan sebagai aksesoris untuk
memperindah handphone yang kita miliki. Apalagi dengan banyaknya pilihan
variasi yang ditawarkan para produsen konsumen akan lebih banyak yang tertarik
untuk membelinya. Dengan adanya peluang bisnis itu kami menggabungkan
permintaan pasar yaitu aksesoris handphone yang banyak memiliki variasi dengan
banyaknya bahan baku berupa limbah telur yaitu cangkang telur. Kami berencana
akan membuat suatu usaha yang menggabungkan keduanya yaitu cashing handphone
yang emnggunakan hiasan atau motifnya berasal dari cangkang telur atau yang
kami sebut Leather Egg Case.
II. PROFIL PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan
Perusahaan yang kami
bentuk bernama Leather Egg Case (LEC). Nama perusahaan ini diambil karena
perusahaan kami bergerak di bidang aksesoris hanphone khususnya cashing
handphone. Dan penambahan kata Egg adalah karena cashing yang kami produksi
memiliki variasi pada desain yang terbuat dari cangkang telur.
Lokasi produksi produk
ini bertempat di Jl. Kaligarang Raya, Semarang. Lokasi ini dipilih arena
strategis untuk didirikan toko kami karena lokasi yang mendukung seperti banyak
dilalui kendaraan dan dengan kemudahan mendapatkan bahan baku untuk dilakukan
proses pembuatan produk. Karena dekat dengan bahan bakunya maka biaya produksi
yang ada dapat ditekan sehingga tidak menambah harga jual.
2. Logo Perusahaan
Didalam logo perusahaan ini terdapat huruf L yang
berwarna hijau ditengah persegi tersebut dan terdapat sebuah lingkaran yang
mana bila kita membagi 2 lingkaran tersebut dapat membentuk huruf C yang jika digabungkan
keduanya akan membentuk dua huruf yaitu LC yang merupakan singkatan nama perusahaan
yaitu Leather Egg Case (LEC) yang sekaligus akan menjadi
identitas perusahaan agar mudah diingat oleh konsemen. Dalam pemilihan warna juga
kami memilih warna hijau dan putih, hijau melambangkan dalam berisnis kami
senantiasa menciptakan produk yang ramah lingkungan dan putih berarti kami dalam
membangun perusahaan serta melayani konsumen dengan hati yang tulus serta jujur.
Penempatan huruf L ditengah–tengah lingkaran juga mengandung makna kami akan senantiasa
berada ditengah–tengah masyarakat dalam satu ikatan seperti keluarga yang tidak
pernah putus seperti lingkaran.
3. Visi dan Misi
Visi
Menjadi perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang,
serta menjadikan perusahaan brand aksesoris yang dikenal semua orang baik
nasional maupun internasional.
Misi :
1.
Menggunakan bahan baku yang baik dan bermutu tinggi
2.
Mengutamakan kecepatan dan ketepatan waktu dalam
pelayanan
3.
Menggunakan tenaga kerja yang handal dan profesional
4.
Mengembangkan inovasi – inovasi secara berkala baik
dalam produk maupun pelayanan
5.
Menumbuhkan ketrampilan dan pengetahuan karyawan
guna mencapai performa operasional yang maksimal.
4. Value
Perusahaan tidak hanya
ingin memberikan produk yang berkualitas prima kepada konsumen tetapi juga
ingin memberikan nilai bagi konsumen dari produk yang kita hasilkan seperti
dengan keramah tamahan serta kejujuran dalam pelayanan. Serta kepuasan pembeli
sebagai fokus utama perusahaan.
5.
Moto Perusahaan
LEC memiliki
moto “Be Nature with LEC”. Maksud
dari slogan kami adalah kami membuat LEC dengan proses daur ulang yang tidak
merugikan lingkungan. Karena kami sangat peduli terhadap kelestarian lingkungan
sehingga produk ini sangat ramah terhadap lingkungan.
III. ANALISIS SWOT
Setiap kegiatan memulai usaha harus
mengukur kemampuan kami terhadap lingkungan atau pesaing, yaitu dengan analisis
SWOT :
a)
Kekuatan
produk
-
Menjual produk
daur ulang, sehingga tidak mencemari lingkungan
-
Harga
terjangkau
-
Bahan-bahan
yang berkualitas
-
Pelayanan
terbaik dan memuaskan.
b)
Kelemahan
produk
-
Produk mudah
ditiru
-
Pesaing
cukup tinggi
c)
Peluang
-
Pangsa pasar
sudah tersedia dari para konsumen aksesoris hp sejenis
-
Tempat
strategis yang dilalui oleh banyak orang
-
Fasilitas
yang memadai
d)
Ancaman
Usaha
Adanya
pesaing yang menjual produk yang sama dengan harga yang lebih murah.
IV.
ANALISIS PASAR DAN
PEMASARAN
1.
Gambaran Umum Pasar
v Jenis produk
yang dipasarkan : Leaer Egg Case (LEC) Gallery
v Wilayah
Pemasaran Mencakup Daerah :
1. Masyarakat
umum
2. Lingkungan
tempat usaha
3. Lingkungan
sekolah
4. Lingkungan
kampus
à Sasaran
Pembeli (konsumen) :
Sasaran pembeli untuk memasarkan produk yaitu masyarakat umum. Namun lebih tepatnya
kalangan remaja sampai orang dewasa, karena sebagian besar masyarakat kalangan
remaja sampai dewasa menggunakan handphone sebagai ala komunikasi.
à Target pasar
yang dituju :
Undefferentiated
marketing (semua kalangan masyarakat).
2. Aspek Pasar
·
Pertama, untuk kelompok remaja. Dapat dipasarkan
melalui toko aksesoris, media online, dan melalui pemasaran di mall terdekat.
·
Kedua, produk untuk dewasa. Produk dapat dipasarkan
melalui pameran, media online, dan melalui catalog atau brosur.
3.
Aksi pemasaran yang dilakukan:
1. Pada awal pembukaan usaha, dengan memberikan diskon
kepada konsumen.
2. Membuat brosur/selebaran tentang produk tersebut
3. Memasang iklan di media online untuk menjangkau
masyarakat luas, melalui forum internet, Facebook, Twitter, dll.
4. Menyebar contact yang dapat dihubungi dalam bentuk
telepon maupun SMS, dll
5. Mempromosikan produk Leather Egg Case (LEC) Gallery dari orang ke
orang secara langsung.
V.
ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI
1. Identitas
Proyek/ Bisnis
Nama : Usaha Leather Egg
Case (LEC) Gallery
Bentuk Badan Usaha :
Usaha Perseorangan
Jenis
Usaha : Usaha Dagang
Pelaksana : Tim Usaha
Pemilik : Fitri Munfarijjah
2. Legalitas
Proyek/Bisnis
Untuk
usaha perseorangan ini pemiliknya hanya
satu orang dan pembentukannya dengan tata cara yang tidak rumit. Karena usaha ini masih sebagai pemula
untuk memulai usaha dan masih sebagai usaha yang kecil,maka unsur legalitas
yang kami tekankan adalah izin dari Lurah tempat kami memilih lokasi usaha.
3.
Pengorganisasian
Suatu perusahaan tidak akan dapat
berjalan dengan baik tanpa adanya suatu sistem untuk mengendalikannya.
Pemisahan tugas dan tanggung jawab juga merupakan aspek penting dalam suatu
perusahaan agar keduanya dapat berjalan dengan baik maka perlu dibangun suatu
sistem organisasional. Struktur organisasinya sebagai berikut:
Keterangan : seluruh elemen di atas merupakan tim
pelaksana kegiatan.
4.
Tugas dan Wewenang setiap
bagian:
KETUA
|
KEUANGAN
|
PODUKSI
|
PEMASARAN
|
Mengawasi produksi
|
Mengatur Keuangan
|
Memilih bahan baku
|
Memasarkan hasil produksi
|
Bertindak sebagai marketing.
|
Mengatur pembelian barang baku
|
Mengawasi kualitas dbahan baku
|
Menentukan target pasar
|
Melaksanakan Produksi
|
Merencanakan anggaran untuk ke depan
|
Melaksanakan produksi dan pengemasan
|
Memberi diskon apabila konsumen membeli dalam jumlah besar
|
|
Mengatur kearsipan
|
|
|
|
Melaksanakan produksi
|
|
|
5. Analisa Pekerjaan
ü Sumber Daya Manusia
Rencana perekrutan tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk usaha Leather Egg Case (LEC)
Gallery akan dilakukan terhadap tenaga kerja sekitar tempat usaha. Diutamakan
untuk tenaga kerja yang terampil dan bisa membuat artistic dalam cangkang telur
karena untuk menjamin kualitas hasil produksi.
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha sejumlah ± 6 orang belum termasuk jajaran pengurus (seperti
pada bagan diatas). Jumlah tenaga kerja mungkin bisa bertambah seiring
peningkatan permintaan pasar akan produk ini.
ü Kualifikasi Tenaga Kerja
Tenaga
kerja yang akan drekrut/diperlukan untuk menjalankan usaha ini harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. Khusus
karyawan dalam bidang produksi, tidak harus berpendidikan formal
b. Memiliki
ketrampilan khusus
c. Usia maksimal
40 tahun
ü Kompensasi
Kompensasi
yang akan diterima karyawan atas keja kerasnya dalam mendukung dan membantu
jalannya usaha tahu berisi olahan ikan tengiri ini yaitu dengan pemberian gaji
sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui, selain itu juga member karyawan
untuk tidak masuk kerja namun dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
ü Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dalam
jalannya usaha ini, walaupun masih tahap usaha perseorangan namun tetap
memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Misalkan dalam proses
produksi dalam pembuatan produk Leather Egg Case (LEC) tersebut, karyawan harus
menjaga kebersihan di dalam tempat pembuatan produk. Selain itu karyawan hahrus
memakai masker penutup hidung ketika menjalankan proses produksi.
ü Rekrutmen,Seleksi, dan Orientasi
Usaha
ini melakukan rekrutmen terhadap karyawan yang benar-benar ingin bekerja di
tempat usaha Leather Egg Case (LEC) Gallery.Rekrutmen dilakukan dengan
menyaring para pekerja yang mendaftar/melamar, dengan memperhatikan latar
belakang pelamar itu sendiri, khususnya mempunyai pengalaman dalam bidang
makanan. Misalnya setelah mendapatkan karyawan yang sesuai persyaratan, maka
akan dilakukan pengenalan terhadap tahap-tahap dalam proses pembuatan Leather
Egg Case (LEC) . Selain itu diperkenalkan juga dalam mengemas dan menjual
produk tersebut.
ü Perencanaan kegiatan dan Penjadwalan Kegiatan
|
Kegiatan
|
Bulan Ke
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1.
|
Perencanaan Produksi
|
|
|
|
|
|
2.
|
Persiapan dan pengadaan bahan
|
|
|
|
|
|
3.
|
Pelaksanaan Produksi
|
|
|
|
|
|
4.
|
Pemasaran
|
|
|
|
|
|
5.
|
Penyusunan Laporan
|
|
|
|
|
|
6
|
Penyerahan Laporan Akhir
|
|
|
|
|
VI.
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
PRODUKSI
1.
Produk
· Jenis
dan ukuran produk
Jenis produk yang akan kami jual
yaitu aksesoris handphone berupa soft case yang bahan dasarnya berupa
sponge busa tipis. Namun dengan keratifitas kami menghias kulit luar soft
case ini dengan kulit telur dengan desain-desain yang unik. Sehingga
konsumen dapat memesan dengan desain sesuai keinginan sendiri.
Ukuran produk yang akan kami jual
antara lain ukuran standar handphone sesuai tipe, ukuran tablet, dan ukuran
laptop. Akan tetapi kami tetap mendominasi ukuran standar hanphone sesuai tipe.
Jika konsumen menginginkan ukuran yang berbeda, maka kami dapat menerima
pesanan sesuai tipe.
· Kegunaan
produk
Produk kami memiliki beberapa
manfaat yaitu untuk melindungi handphone dan gadget sehingga lebih aman dari
benturan atau goresan. Selain itu, produk ini dapat membuat handphone atau
gadget lebih menarik dengan berbagai desain yang unik. Produk ini juga
memberikan ciri khas pada pemilik handphone tersendiri.
· Kapasitas
produksi
Pada
kapasitas produksi kami menargetkan sebanyak 50 buah untuk sekali produksi.
Jika permintaan pasar melebihi target, maka produksi berikutnya akan lebih
diperbanyak sesuai permintaan. Namun untuk beberapa produk yang sedikit rumit
sesuai keinginan konsumen, kami hanya memproduksinya jika ada pesanan.
2.
Proses produksi
Bahan-bahan
yang diperlukan :
-
Sponge busa tipis
-
Kain kertas
-
Silikon plastik handphone
-
Kertas karton tebal
-
Cangkang telur
-
Cat minyak
-
Cat kilat
-
Glitter
-
Lem kayu
-
Lem besi
-
Lem tembak
-
Benang
-
Perekat atau cetutan magnet.
Siapkan bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan. Buat
desain yang menarik dan unik.
|
Setelah kering, finishing dengan sedikit glitter. Rapikan
sedikit. Pasang perekat atau cetutan magnet. Leather Egg Case siap packing
dan dipasarkan.
|
Buat pola pada sponge busa tipis dan kain
kertas dengan bentuk dan ukuran yang sesuai.
|
Lem sponge busa tipis dengan karton lalu pres sehingga
merekat kuat. Jahit sponge busa dan karton dengan kain kertas dibagian
luar. Lalu lem bagian luar kain kertas.
|
Pasang dan tempelkan kulit telur sesuai
desain lalu jemur hingga merekat dan kering.
|
Cat dengan cat dasar putih . tunggu
kering. Lalu cat sesuai desain. Setelah itu keringkan lagi dan semprot
dengan cat kilap.
|
3.
Mesin dan peralatan
Mesin yang digunakan dalam
memproduksi Leather Egg Case yaitu mesin jahit biasa yang dapat
digunakan untuk menjahit bahan sponge busa tipis. Namun ada juga beberapa
peralatan yang dibutuhkan dalam membantu proses pembuatan produk ini. Antara
lain :
q Gunting
q Pensil
q Meteran/penggaris
q Kuas
cat
q Kuas
lem
q Palu
q Pistol
lem
q Mesin
semprot cat
q Mesin
press plastik
4.
Lokasi perencanaan
Perancangan
desain.
|
Pembuatan
pola dan pemotongan
|
Pengeleman dan penjahitan bahan
|
Pembuatan dan penempelan desain
kulit telur
|
Pengecatan
dan finishing
|
Packing
|
B
|
C
|
D
|
F
|
A
|
E
|
LAYOUT
PRODUKSI
VII.
ASPEK KEUANGAN
1. Kebutuhan Dana
a.
Biaya Investasi
Biaya
yang dikeluarkan untuk membeli barang-barang investasi atau biaya pertama kali
saat akan membuka usaha diantaranya sebagai berikut :
Tabel 1. Biaya Investasi
No
|
Jenis Investasi
|
Jumlah
|
Harga
|
Total Biaya (Rp)
|
1
|
Tanah
|
12 m x 5 m
|
500.000
|
30.000.000
|
2
|
Bangunan
|
1
|
-
|
35.000.000
|
3
|
Motor Tossa
|
2
|
15.000.000
|
30.000.000
|
4
|
Mesin Jahit
|
2
|
2.500.000
|
5.000.000
|
5
|
Komputer
|
1
|
4.000.000
|
4.000.000
|
|
Total
|
|
|
104.000.000
|
b.
Biaya Operasional
à Biaya
Operasional Tetap
Biaya
operasional yaitu Biaya
yang selalu tetap dan tidak terpengaruh
oleh volume penjualan. Bila biaya berkurang, maka output yang dihasilkan
juga akan berkurang. Sebaliknya jika biaya bertambah maka output yang
dihasilkan juga akan bertambah pula.
Tabel 3 Biaya Operasional Tetap
No
|
Nama Barang
|
Jml
|
Harga Persatuan
|
Total
|
1
|
Gaji Direksi
|
3
|
1.200.000
|
3.600.000
|
2
|
Gaji Karyawan
|
6
|
500.000
|
3.000.000
|
3
|
Biaya Penyusutan Mesin Jahit
|
2
|
21.000
|
42.000
|
4
|
Biaya Penyusutan Komputer
|
1
|
67.000
|
67.000
|
5.
|
Biaya Penyusutan Motor
|
2
|
83.000
|
166.000
|
|
Total
|
6.875.000
|
à Biaya
Operational Variabel
Biaya
yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan.
Tabel 4 Biaya Operasional
Variabel Setiap Produksi
No
|
Nama Barang
|
Jumlah
|
Harga Per unit
(Rp)
|
Total (Rp)
|
1
|
Sponge busa tipis
|
1,5 meter
|
36.000
|
54.000
|
2
|
Kain kertas
|
1,5 meter
|
25.000
|
37.500
|
3
|
Kertas karton tebal
|
1,5 meter
|
10.000
|
15.000
|
4
|
Cat minyak
|
3 kaleng
|
75.000
|
225.000
|
5
|
Cat kilat
|
2 kaleng
|
43.000
|
86.000
|
6
|
Glitter
|
2 botol
|
15.000
|
30.000
|
7
|
Lem besi
|
2 buah
|
5.000
|
10.000
|
8
|
Lem kayu
|
1 buah
|
22.000
|
22.000
|
9
|
Lem tembak
|
2 buah
|
17.000
|
34.000
|
10
|
Silikon Handphone
|
30 buah
|
15.000
|
450.000
|
11
|
Benang
|
3 buah
|
3.000
|
9.000
|
12
|
Perekat magnet
|
30 buah
|
1.000
|
30.000
|
13
|
Bensin
|
5 liter
|
6.500
|
32.500
|
14
|
Listrik
|
|
10.000
|
10.000
|
15
|
Telepon
|
|
25.000
|
25.000
|
Jumlah
|
1.070.000
|
2.
Sumber Dana
Perusahaan dalam memulai usahanya
tentu memerlukan dana untuk membeli kebutuhan berbagai macam barang dan bahan
yang telah di sebutkan sebelumnya.
Pada
awal mula dana sepenuhnya berasal dari pemilik perusahaan sendiri yakni Fitri
Munfarijjah
yang kemudian di pergunakan untuk membeli alat-alat produksi dan
untuk membeli bahan-bahan produksi.
3.
Harga Pokok Produksi
Harga Pokok produksi adalah semua pengeluaran
yang dilakukan perusahaan untuk memproduksi suatu produk. HPP dapat dicari
dengan rumus:
HPP = Biaya Operasional Variabel per hari / Produksi per hari
HPP = Rp 1.070.000/ 30 Buah
HPP = Rp 35.666,67
atau Rp 35.700
/ Buah
HPP merupakan harga pokok
produksi yang merupakan biaya total yang diperlukan untuk memproduksi suatu
produk sebelum ditambah dengan margin keuntungan.
4.
Harga Jual
Harga
jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu
barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan,
karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara
yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga
yang tepat untuk produk yang terjual.
Harga Jual = Harga Pokok Produksi + Margin
Margin = Harga jual - Harga Pokok Produksi
Margin = Rp 43.500-
Rp 35.700
Margin = Rp 7.800
Maka berdasarkan perhitungan dari
harga jual tersebut pemilik perusahaan ingin mendapatkan keuntungan dari
penjualan produknya sebesar Rp 7.800
(Tujuh Ribu Delapan Ratus Rupiah).
5.
Analisis Break Even Point
Break Event Point (BEP) dapat diartikan
sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan didalam operasinya tidak
memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada
keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol.
Analisis BEP dapat memberikan
pedoman tentang berapa jumlah produk minimal, yang harus diproduksi atau
dijual. Tujuannya adalah agar perusahaan mampu memperoleh keuntungan yang
maksimal. Artinya dengan memproduksi sejumlah barang dengan kapasitas produksi
yang dimilikinya, perusahaan akan tahu batas minimal yang harus dijual dan
keuntungan maksimal yang diperoleh apabila diproduksi secara penuh.
BEP = Biaya Operasional Tetap / ( Harga
Jual – HPP)
BEP = 6.875.000 / (43.500- 35.700)
BEP = 6.875.000 / 7.800
BEP = 881,41 atau 881 buah
Titik impas tercapai bila produk terjual 881 buah dengan harga Rp 43.500
dan jika terjual lebih dari 881 buah maka akan
memperoleh keuntungan. Sehingga dengan memproduksi 900 buah
per bulan
dan dengan margin Rp 7.800
maka keuntungan bersih yang didapat adalah Rp 855.000 per bulan.
6.
Analisis Return On Investment ( ROI)
Return on investment (ROI), atau terkadang biasa
disebut dengan return, adalah suatu ratio peroleh atau kehilangan uang dari
sebuah investasi berhubungan dengan jumlah uang yang telah di investasikan.
ROI =
ROI =
(104.000.000 + 6.875.000)/
(7.800 x 900)
ROI =
110.875.000 / 7.020.000
ROI =
15, 79 bulan
VIII. ASPEK
PERPAJAKAN
1. Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Setiap orang yang
memiliki penghasilan dari kegiatan usaha memenuhi persyaratan untuk menjadi
Wajib Pajak (WP) dan disarankan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
sendiri. Oleh karena itu, perusahaan kami memiliki nomor pokok wajib pajak
yaitu 597268804527000
Dalam memperoleh
NPWP, perusahaan kami mengikuti beberapa prosedur antara lain :
–
Mengisi dan menyerahkan
formulir pendaftaran (KPU-1)
–
Menyerahkan fotokopi
KTP/SIM/PASPOR
–
Menyerahkan fotokopi Surat
Ijin Tempat Usaha (SITU) bagi yang mempunyai
–
Menyerahkan Surat
Kuasa ( apabila dikuasakan kepada orang lain)
2. Surat
Pemberitahuan (SPT)
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat untuk
memberitahukan perhitungan penghasilan dari kegiatan usaha yang akan
diperhitungkan jumlah pajak yang harus dibayar oleh WP. Jadi, untuk
perusahaan yang kami dirikan merupakan kegiatan usaha dalam bentuk
perseorangan. Maka SPT yang kami punya yaitu SPT Tahunan PPh WP Perseorangan (Formulir
1770).
IX.
ASPEK SOSIAL DAN
EKONOMI
Perusahaan
yang kami dirikan tentu saja mempunyai beberapa dampak pada lingkungan sosial
dan aspek ekonomi. Dengan hal tersebut, kami mengidentifikasi dampak positif
dan negatif dari pendirian usaha kami. Antara lain :
a. Dampak positif perusahaan pada aspek sosial
dan ekonomi terhadap lingkungan.
1. Menyediakan lapangan pekerjaan bagi
warga sekitar.
2. Meningkatkan kesejahteraan penduduk
sekitar.
3.
Meningkatkan
kreatifitas dari anak-anak bangsa.
4.
Menyediakan kebutuhan akan pelindung gadget bagi masyarakat.
5.
Mengurangi Limbah cangkang telur sehingga mengurangi limbah.
b. Dampak positif perusahaan pada aspek sosial
dan ekonomi terhadap lingkungan.
1. Menyebabkan polusi udara dari aroma cat pada proses produksi
2. Kebisingan mesin jahit.
3. Menjadikan remaja hidup konsumtif dengan mengikuti
trend gadget yang semakin canggih.
Menurut
dampak yang telah di uraikan di atas, perusahaan kami telah mengurangi adanya
dampak negatif dari produksi kami. Terutama pada dampak saat melakukan proses
produksi. Cara yang kami lakukan adalah dengan mendesain tempat produksi
serapat mungkin agar aroma yang di
timbulkan zat kimia pada saat pengecatan tidak dapat mengganggu lingkungan
sekitar. Selain itu, kami mendesain tempat produksi dengan peredam suara agar
suara bising mesin jahit tidak dapat terdengar di luar tempat produksi.
CONTOH PRODUK LEC
0 komentar:
Posting Komentar